Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2014

"This Era." Aku ada di dalamnya.

Kalau udah tahu orang lain salah, terus gimana? Bertindak atau tetap diam?         Kebanyakan dari kita emosi di awal, emang iya nyebelin. Tapi, solusi untuk membuat orang yang salah itu sadar dengan apa? Dengan balas dendam, yang berarti melakukan hal salah yang sama? Is that a solution? I don't think so.          Kita sadar sebagai manusia, khilaf bukan lagi kosakata yang asing. Sekarang, kosakata toleransi ada di dalam otak manusia, tidak? Bersyukurlah yang punya, yang belum punya, silakan belajar. Fakta membuktikan bahwa kita memang terlalu jeli melihat kesalahan orang, sehingga kesalahan sendiri tidak terlihat. Lucu? Iya.          Gue nulis ini berdasarkan kenyataan, Blogger. Ini kisah yang ada di lingkungan gue. Pikiran manusia emang suka bercabang, keseringan malah. Salah diri sendiri nggak digubris, salah orang lain layaknya rumah kebakaran, heboh. Lebih toleransi bisa? Karena setiap manusia pasti punya salah, kalau setiap manusia tidak kenal toleransi, apa jadinya? Main

'What If' Melihat dari Sisi Yang Berbeda dari Orang Lain

 Emang bener ya, kalo sisi yang kita liat beda dari orang lain itu gimana rasanya. Beda gitu kan rasanya, terus jadi minoritas, terus minoritas juga pendukungnya, seperti ditelan bumi. Kenapa ya ide yang terkadang bagus malah ditolak? Alasannya? Keperluan mayoritas. Kesannya tuh jadi kayak "Ini kan punya kita, kenapa denger omongan orang yang malah nurunin kualitas?" Greget banget hahaha. Gue ngeliatnya kok malah jadi semaunya sendiri. Hak nya jadi cuma berat sebelah. Apa mungkin pihak itu belum mengerti, apa itu kerja dalam tim? Entahlah. Gue merasa kerja keras disini tidak berbanding lurus sama hasilnya kelak. Salah gue ya? Gak sih, gue nya aja belum terbiasa. Mungkin ini ujian. Kesenjangan sosial pun masih ada, heran. Diskriminasi pun masih terasa, jujur aja gue gak nyaman sama keadaan sekarang. Mungkin senyum gue itu berarti "sama sekali gak nyaman", makanya gue senyum. Maaf ya ini, tapi kenyataan, sedih gue juga, gak mau sok-sok senyum di depan orang.... Intin

UI Open Days at Universitas Indonesia on March 2nd 2014

Assalamualaikum Blogger dan UI! Hehe. Seneng bisa menghadiri UI Open Days walaupun cuma 1 hari. Worth it banget lah! Terima kasih panitia bikin acara yang selalu kami (para calon yang ingin kuliah disitu) ingat. Bareng temen-temen seperjuangan dan melihat situasi disana yang mungkin kami rindukan, dalam hati kita berdoa masing-masing. 1 tahun lagi, 'lama' bukan kata yang tepat untuk mendeskripsikan 1 tahun lagi. Tujuan kami mungkin memang berbeda, tetapi media untuk mencapai tujuan itu mungkin terdapat kesamaan. Usaha dan doa yang mengiringi kami 1 tahun ke depan, apakah di UI atau di universitas lain, hanya Dia yang menentukan. Bener kan? Intinya, saya dan temen-temen selalu menunggu acara selanjutnya di @univ_indonesia! :D These: Last but not least, insyaAllah bareng Ellin, kata-kata yang dipegang terkabul!! Aamiin Doakan ya Blogger! Aamiin ya, Sofi! Kita harus optimis :") Di tengah jalan perpus UI Oke banget kata-katanya Depan Balairung UI!