Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Senandung Biru #1

  Melukai adalah kata kerja yang orang lain tidak ingin dengar. Aku tahu itu. Melukai hati seorang wanita, salah satunya. Kamu tahu itu, bukan? Tetapi, mengapa kamu masih melakukannya? Cinta adalah sebuah anugerah dari Sang Maha Cinta. Siapapun memilikinya, termasuk aku dan kamu. Banyak orang bilang bahwa cinta butuh pengorbanan. Aku tidak menuruti pernyataan itu, sama sekali. Pengorbanan itu aku anggap sebagai satu kebahagiaan karena artinya aku ikut andil dalam aktivitas hidupmu. Pengorbanan itu tidak membuatku sakit atau menderita, aku ikhlas melakukannya. Pengorbanan itu tidak aku anggap sebagai pengorbanan, melainkan sebuah awal perjalanan sebelum semakin jauh melangkah. Tapi, sayangnya hanya aku yang merasa. Hanya aku yang menganggap. Bagaimana denganmu? Kamu sepertinya tidak mengetahui dalamnya perasaan seorang wanita. Sekali kamu mencoba menyelaminya, berusaha untuk mengetahui seberapa dalam, jangan sekali-kali mencoba kembali ke permukaan, apalagi mene

Aku Bisa!

Hanya bisa di sini, tidak berkutik, menutup amygdala supaya tidak mengolah informasi apapun yang menyakitkan. Saat ini, pikiranku dipenuhi banyak asumsi, bahkan yang tidak masuk akal sekalipun. Rasanya tidak ingin mengingat apa yang sudah berlalu. Supaya hati ini tenang dan tidak dirundung kesedihan yang berlarut. Merapikan lagi kisah demi kisah sepertinya membuatku semakin sedih. Kelenjar air mata sudah merutuk ingin melakukan produksi berlipat. Namun, untuk apa? Aku sendiri yang berkata bahwa diri ini akan kuat. Hati dan mulut memang susah sinkron. Hanya aku dan Allah yang benar-benar mengetahui keadaanku saat ini. Jika memang sedih, biarkan senyum ini tetap mengembang dan badan ini tetap melakukan aktivitasnya tanpa harus menunjukkan kesedihannya. Jika memang sedih, biarkan aku membuat kalian yang bertemu denganku setiap hari, tertawa dengan jokes recehku. Jika memang sedih, doakan supaya ‘penyebab’ nya pun akan segera kembali dan menjelaskan semuanya. Yang diperlu

Assalamualaikum, 21 Tahun!

Assalamualaikum, bapak ketua Hipotesa. Salam hormat hehe. Bukan yang pertama kali aku menulis untukmu, kan? Sudah tercatat, ini tahun ke-2 aku menulis saat ulangtahunmu. Semoga tidak bosan. Aku bingung berkata-kata sebenarnya. Intinya aku semakin bangga atas apa yang sudah dicapai olehmu selama setahun ini. Mungkin aku bukan yang pertama kali melihat secara langsung proses serta aksi nyatamu di kampus sana, aku tidak mempermasalahkan itu. Tapi, aku selalu yakin bahwa setiap pencapaianmu akan sampai ke telinga ini. Iya sih pasti. Saat aku membaca lagi ‘kado’ ku tahun lalu, sepertinya kamu melaksanakannya dengan sangat baik. Iya gak? Harus dijawab ya! Watu itu aku menuliskan beberapa hal: menjadi sibuk, berkontribusi pada departemen, menjadi orang penting, mencanangkan gerakan ala Bilfan, belajar, mengejar ‘dia’, juga yang paling penting proses lebih dekat denganNya. Entah apakah semuanya sudah terkonsep dalam buku catatan atau dalam otakmu, tapi aku (lagi-lagi) yakin

'Melatih' Niat

Tidak ada yang ingin memiliki kenangan tidak baik semasa hidupnya. Tidak ada manusia yang menginginkan masalah datang silih berganti. Tidak ada yang ingin menjadi buruk di mata orang lain. Saya salah satunya. Tapi, bagaimana jika itu sebuah kesalahan yang memang harus dibenarkan? Bagaimana jika itu sebuah hal yang mengganggu jalannya suatu sistem? Bagaimana jika itu adalah pelanggaran etika yang harus ditegakkan? Apakah saya harus diam dan membiarkannya? Dengan tidak mengurangi rasa hormat, mungkin saya sudah membuat suatu kesalahan, dan biarkan saya introspeksi diri saya. Saya hanya tidak bisa membiarkan hal yang dinamakan ‘sopan-santun’ menjadi suatu hal yang dikesampingkan. Kalau bicara soal toleransi, saya bisa melakukannya, selama hal itu memang bisa ditoleransi, dan tidak melanggar aturan yang ada. Maaf, mungkin saat ini saya belum mencapai versi terbaik dari diri saya. Jika persepsi yang ada ternyata berbeda dengan maksud yang saya ingin sampaikan dengan baik, mohon

Eco Fun Go! Festival, Meet My New Family!

          Menjadi seorang volunteer Eco Fun Go! Festival adalah pengalaman yang tidak akan saya lupakan. Pandangan saya tentang volunteer menjadi lebih luas. Menjadi volunteer dalam acara besar ini ternyata tidak hanya menambah pengalaman saya, tetapi juga keluarga, informasi, juga motivasi baru. Mungkin terdengar ambisius, tetapi saat ada ‘lowongan’ untuk menjadi volunteer , hati saya tergerak untuk ikut karena sejujurnya jam terbang saya menjadi volunteer sangat minim. “Mungkin, ini kesempatan yang baik,” kata saya dalam hati waktu itu.            Apa yang membuat saya tertarik? Atau apa motivasi saya menjadi volunteer di Eco Fun Go! Festival? Ini adalah pertanyaan klise mungkin, kalau saja diadakan wawancara dari pihak Ecofun Community. Alhamdulillah, mereka sedang menyaring mahasiswa yang tinggal di sekitaran Bogor supaya mudah untuk mengadakan rapat dan segala persiapannya, mengingat hanya punya waktu kurang dari sebulan. Dan, saya termasuk.           Tapi, sa